Coral Bleaching: Greet Barrier Reef Australia
source: www.nbcnews.com

Coral Bleaching: Greet Barrier Reef Australia 2016

Coral Bleaching: Greet Barrier Reef Australia


Coral Bleaching: Greet Barrier Reef Australia – Coral bleaching merupakan kondisi hilangnya sebagian besar zooxanthella simbiotik yang biasanya ditemukan dalam jaringan karang (Coles & Brown, 2003). Ketika karang mengalami bleaching, karang umumnya kehilangan 60-90% dari zooxanthellaeoya dan tiap zooxanthella dapat kehilangan 50-80% dari pigmen fotosintesis. Peristiwa pemutihan karang dalam skala besar atau coral bleaching massal dipengaruhi oleh naik turunnya suhu permukaan laut (SPL), berbeda dengan pemutihan dalam skala kecil yang sering kali disebabkan karena tekanan langsung dari manusia (contohnya polusi) yang berpengaruh pada karang dalam skala kecil yang terlokalisir. Apabila suhu rata-rata terus menerus naik karena perubahan iklim dunia, karang hampir dapat dipastikan menjadi subjek pemutihan yang lebih sering dan ekstrem nantinya. Oleh karena itu, perubahan iklim saat ini dapat menjadi ancaman terbesar satu-satunya untuk terumbu karang di seluruh dunia.

Perubahan iklim diakui secara internasional sebagai salah satu ancaman terbesar bagi terumbu karang di seluruh dunia, termasuk Great Barrier Reef. Selama tiga tahun terakhir, coral bleaching karena pemanasan laut yang terkait dengan perubahan iklim, telah berdampak pada terumbu karang di seluruh dunia. Peristiwa pemutihan karang massal terjadi selama periode permukaan laut dengan suhu tinggi dan berpotensi mengakibatkan hilangnya karang secara signifikan dan meluas.


 

Coral Bleaching: Greet Barrier Reef Australia
source: www.nbcnews.com

Pemutihan karang massal yang saat ini terjadi di kawasan tropis di seluruh dunia sejak tahun 2014 merupakan pemutihan massal terpanjang yang pernah tercatat. Ini adalah peristiwa global yang dipicu oleh rekor suhu permukaan laut yang disebabkan oleh perubahan iklim dan diperkuat pada tahun 2016 oleh El Nino yang kuat. Lautan lebih hangat daripada kapan pun sejak rekaman instrumental dimulai. Di daerah Great Barrier Reef Australia, hal ini menghasilkan pemutihan karang terburuk yang pernah ada pada tahun 2016. Kejadian bleaching merupakan fenomena umum pada suatu terumbu karang. Namun bleaching massal merupakan gejala yang tidak umum terjadi. Biasanya hal ini dipicu oleh naiknya suhu air laut secara tiba-tiba (Marshall dan Baird, 2000). Kejadian coral bleaching massal dilaporkan terjadi tahun 1998 di hampir seluruh perairan tropis dunia dan Indonesia yang diikuti dengan kematian massal koloni karang, terutama spesies yang tidak toleran terhadap perubahan suhu menjadi lebih tinggi (Suharsono, 2002).


 

Coral Bleaching

The Great Barrier Reef Marine Park Authority (GBRMPA atau ‘agensi’) memiliki berbagai pengaturan manajemen, termasuk Sistem Tanggap Insiden Kesehatan Terumbu Karang, yang bertugas  untuk memprediksi, merencanakan dan merespon peristiwa pemutihan karang. Berdasarkan alat peringatan dini pada tahun 2015, lembaga dan mitra utama mengakui bahwa akan ada risiko tinggi pemutihan karang di musim panas 2016.

Diperkirakan 29 persen tutupan karang air dangkal hilang selama tahun 2016 di seluruh Great Barrier Reef, Australia. Lebih dari 75 persen kematian ini terjadi di ujung utara 600 kilometer membentang antara ujung Cape York dan utara Pulau Lizard. Mortalitas karang terkait pemutihan paling tinggi di terumbu karang di pantai dan di bagian tengah di ujung utara di sekitar Cape Grenville dan Princess Charlotte Bay, dengan 80 persen kehilangan air dangkal untuk tutupan karan. Hasil ini sesuai dengan hasil survei dari ARC Center of Excellence for Coral Reef Studies, Institute of Marine Science and the Global Change, Australian.

Great Barrier Reef biasanya dapat pulih dari gangguan ini. Namun demikian pemutihan yang parah akan berdampak jangka panjang pada kesehatan dan ketahanan terumbu karang, terutama pengurangan jumlah karang, pergeseran struktur komunitas karang, dan efek aliran pada ikan karang dan komunitas invertebrata. Dampak tersebut berpotensi untuk mempengaruhi nilai sosial dan/atau ekonomi dari terumbu karang yang merupakan hal penting bagi industri berbasis terumbu karang.

Parahnya peristiwa coral bleaching ini mempertegas bahwa perlunya upaya internasional yang jauh lebih besar di bawah Perjanjian Paris untuk mengurangi secara cepat perubahan iklim global, serta aksi nasional dan lokal untuk membangun ketahanan terumbu karang dengan mengurangi tekanan langsung atau tidak langsung. Intervensi terumbu aktif mungkin juga memainkan peran kecil (misalnya untuk meningkatkan pemulihan di situs-situs utama). Namun upaya ini adalah investasi terbaik untuk melindungi ikon alam yang berharga ini.




 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *